Senin, 11 Mei 2009

pemakaian gurita pada bayi

Selama ini ada tradisi turun-temurun yang dilakukan para orangtua untuk memakaikan gurita pada perut bayinya, terutama pada bayi baru lahir. Alasannya, otot perut bayi yang masih lemah harus disangga agar nantinya berbentuk bagus tak seperti perut katak. Apa iya perut bayi umumnya memang besar dan harus dipakaikan gurita agar bagus? Bagaimana pula membedakannya dengan perut buncit yang masuk kategori tidak normal?

Sejak janin, organ-organ tubuh terus berkembang sampai tiba saatnya dilahirkan, termasuk hati, limpa, usus, dan organ lainnya. Sementara ruang untuk tempat tumbuh organ-organ tersebut masih sangat terbatas. Tak heran kalau pada beberapa bayi sering terjadi tekanan yang sedemikian tinggi dalam rongga perutnya. Akibatnya, umbilikus-nya tidak menutup hingga pusarnya tampak bodong.

Selain itu, bagian kulit, maupun lemak dan dinding otot perut bayi masih relatif tipis dan lemah. Sedangkan muatan organ tubuh di dalamnya relatif banyak, sehingga belum mampu menahan dorongan organ-organ yang berada dalam rongga perut, terutama usus. Inilah yang membuat perut bayi tampak besar dan melebar seperti perut katak.

Sebetulnya, bila perut si kecil seperti itu normal-normal saja, kok. Jadi, tak perlu dibentuk-bentuk lagi secara khusus dengan pemakaian gurita. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, pertum-buhan kulit dan lemak perutnya kian menebal. Demikian pula dengan otot perut yang terbentuk semakin kokoh dan lebih mampu menahan daya dorong dari organ-organ yang berada dalam rongga perut. Sementara volume ruang perut bayi juga berkembang tambah luas. Itulah mengapa perut bayi tak lagi terlihat buncit.

Secara medis pemakaian gurita pada bayi tidak dianjurkan karena justru bisa mendatangkan kerugian, di antaranya:

  • Volume ruang perut bayi masih kecil. Tekanan akibat ikatan gurita membuat perkembangan organ bagian dalam agak tertahan.
  • Tekanan perut jadi tinggi yang selanjutnya dapat menekan titik-titik lemah seperti di pusar dan di daerah hernia dekat paha kanan-kiri.
  • Jika ikatannya terlalu kuat akan menekan bagian diafragma yang memicu bayi jadi gampang muntah.
  • Bayi merasa kepanasan dan berkeringat yang memicu munculnya biang keringat pada daerah yang dipakaikan gurita.
  • Dapat mengganggu gerak pernapasan bayi karena bayi masih menggunakan pernapasan perut.

Tidak ada komentar: